Ketika produktifitas diri sudah dirasa tidak bisa tercapai dalam satu pekerjaan. Resign atau pengunduran diri menjadi solusi yang sering kali ditempuh. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tata cara tersendiri untuk mengatur hal tersebut. Namun, kebanyakan dari mereka yang mengajukan surat resign dengan sembarang. Kondisi ini tidak hanya berdampak negatif terhadap penilain perusahaan pada Anda.
Tak menjadi masalah ketika mereka langsung mengiyakan apa yang menjadi pilihan. Tetapi jadi persoalan apabila pihak perusahaan menilai Anda tidak mempunyai alasan kuat untuk keluar. Mengutip dari hipwee.com berikut ini beberapa tips mengenai alasan mengundurkan diri agar tetap terkesan profesional:
Keluarga
Alasan ini bisa digunakan untuk pekerja wanita. Mengatakan bahwa ingin fokus pada urusan keluarga dan harus meninggalkan karir di kantor. Meskipun sering kali digunakan. Namun, alasan tersebut cukup efektif untuk melancarkan pengajuan surat pengunduran diri. Pihak perusahaan tak punya pilihan lain karena mereka mengetahui posisi sebagai orang tua yang harus memprioritaskan keluarga.
Tantangan Baru
Berikutnya berikan alasan rasional seperti ingin mencari tantangan baru. Mungkin Anda akan mendapat respon beragam dari atasan. Tetapi, percayalah alasan ini sudah cukup membuat pihak perusahaan rela melepaskan karyawan.
Overloaded
Alasan juga bisa didapat dari suasana pekerjaan yang terasa tidak mempunyai waktu sengang. Dimana Anda mengambarkan mengenai tugas penuh dan ingin merasakan suasana baru. Jika perusahaan itu masih “sayang” dengan Anda. Biasanya mereka akan menawarkan posisi ataupun kenaikan gaji. Konteks ini tentu menjadi cerita baru dan hanya Anda yang bisa memutuskannya.
Melanjutkan Pendidikan
Meneruskan pendidikan termasuk alasan yang tidak bisa dinolak oleh perusahaan. Sehingga banyak dari mereka akan langsung mempermudah proses resign yang Anda ajukan.